the Graffity mean "Soeharto must die!"

KAMI TURUT BERDUKA CITA - NoMercyVirusTeam

 

   Ya... Tuhanku !
Kau Maha Adil...ya Allah
Balaskan mereka ....ya Allah
Jadikanlah musuh-musuh Kebenaran itu hancur

Binasakanlah mereka semua... ya AllahGantikanlah semuanya menjadi benar dan baik,
tanpa adanya ketamakan iblis-iblis itu !

Restuilah PERJUANGAN REFORMASI mereka ... ya Allah

 

   SAYA... ALUMNI '90
MENGUCAPKAN TURUT BERDUKA CITA ATAS WAFATNYA ADIK KITA
SEMOGA SEGALA AMAL IBADAH DAN PERJUANGANNYA DAPAT TERUS DI
LANJUTI OLEH REKANLAINNYA DAN DITERIMA DISISI ALLAH SWT.

ADIK-ADIK, JANGANLAH JERA ATAS KEJADIAN INI, INI HANYA SEBUAH
COBAAN UNTUK DAPAT MERAIH KEMENANGAN .

KEADILAN AKAN TERWUJUD DENGAN PERSATUAN IMAN !

JANGANLAH MUDAH TERPENGARUH PADA HAL-HAL YANG DAPAT MENJATUHKAN
IMAN KITA. 

TUNJUKILAH KITA SEBAGAI RAKYAT, YANG MENJADIKAN SEBUAH NEGARA MERDEKA DENGAN PERSATUAN IMAN.

KETAHUILAH.... ADANYA SUATU NEGARA DISEBABKAN OLEH TERWUJUDNYA PERSATUAN RAKYAT.

PRESIDEN SEBAGAI PEMIMPIN NEGARA ADALAH RAKYAT, DARI RAKYAT DAN UNTUK RAKYAT.

BERSATULAH DENGAN MEMBACA : BISMILLAHIRRAHMAANNIRRAHIM !!!! MENUJU KEMENANGAN DAN KEADILAN

ALLAHU AKBAR....ALLAHU AKBAR......ALLAHU AKBAR.....

MERDEKA !!!!!!!

  

 

   PERHIMPUNAN MAHASISWA INDONESIA DI AMERIKA SERIKAT (PERMIAS)
DENVER, COLORADO, USA

Denver, May 13, 1998

No.       : 033/PERMIAS/DENVER/V/1998
Subject : Pernyataan Keprihatinan

Kami, masyarakat dan mahasiswa Indonesia di Denver, Colorado, Amerika Serikat
mengucapkan rasa belasungkawa yang sedalam-dalamnya dan merasa sangat prihatin
dan menyesalkan kejadian berdarah yang telah merenggut nyawa mahasiswa dan
rakyat Indonesia pada hari Selasa petang.

Kejadian ini sangat menyentak dan mengagetkan perasaan hati kami, sungguh
suatu kejadian yang sangat disesalkan dan akan tetap diingat sebagai kenangan
yang sangat pahit dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia.

Ibu pertiwi belum habis meneteskan airmata oleh ketidakadilan dan kesewenang-
wenangan, kini ia telah bermandikan darah rakyatnya. 

Kami menyerukan kepada seluruh rakyat dan bangsa Indonesia di seluruh penjuru
dunia bersama-sama untuk tetap berjuang menegakkan kebenaran dan keadilan di
bumi pertiwi. Kami berharap agar kejadian ini adalah peristiwa berdarah yang
terakhir dan berharap semua pihak untuk mengusut kejadian ini dengan seadil-
adilnya.

KEBENARAN DAN KEADILAN JUA LAH YANG AKHIRNYA AKAN MENANG.

Atas nama seluruh masyarakat dan mahasiswa Indonesia di Denver, Colorado,
Amerika Serikat.

  

 

   I had a dream last night. 
In my dream I stood in the middle of a marvelous field. Green grass covered the land also
 many flowers of different colors. The sky was clear with soft cirrus clouds, enveloped 
the sky's blue color. Peace and joy filled the air. Hundreds of white doves flew, 
each of them carried a stem of white rose in their beaks. Their sang a song about freedom 
and happiness.
But then I felt something was wrong, very wrong. Suddenly five of the doves fell limp 
to the ground. Their white feathers were covered with red blood. The roses had been 
turned to red-blood as it was touched by drops of blood. I tried to reached the dead
 doves but couldn't, the others were in panic and distress that they blocked my way.
That's when I saw them, a group of hunters in brown and black clothes, marched down 
and started to shot the other doves. I yelled at them to stop, but they didn't listened to me.
 They moved like robots, with cold face and full of hatred and evil. I hated them the moment 
I saw them. The feelings grew when I saw their leader, a man with a mask on his face,
 dark clothes covered his body. 
When the Hunters finally retreated, I stood again in the field, alone and sad. Things
 had changed. The sky wasn't clear anymore, but dark and cloudy. Red rays emitted from 
the sun made it looked like a raging beast. Sadness and fear was in the air. All of the green
 grass turned to red because of the blood from the helpless lying injured doves. 
A river of blood was created. The colorful flowers were gone. Replaced by black roses 
and white lilies only. Five tombs were placed in the middle of the flowers, five names 
were carved on them with black letters: Elang Mulya Lesmana, Heri Hartanto,
 Hafidhin Alifidin Royan, Hendriawan Lesmana and Alan Mulyadi.
I cried, I shouted again and again to myself, to the sky and to everyone who 
heard me, "Please no more, no more blood shed. All we wanted is peace." And I realized,
 it was not just a dream.


In the loving memory of 
the Five Reformation Fighters 
who died on the of 12 May, 1998.
May their souls rest in peace


By  Intan, 
8th grader of Al Izhar Islamic School 
Pondok Labu, Southern Jakarta
1998

  

M.S. Plato
alumnus Politeknik Universitas Sriwijaya Palembang
1988 - 1991

Diantara desah resah keresahan Diantara semrawut harga harga Diantara amburadul kestabilan Diantara berantakan semua semua Diantara bara semangat bertaburan Diantara cercah tuntutan menggema Diantara heboh geger bentrokan Diantara bising peluru membahana Kau .. menggelepar, jatuh Kau .. terjerembab, rubuh Kau .. tersungkur, gugur Nafasmu kau habiskan buat perjuangan Dirimu kau korbankan bagi perubahan Jiwamu kau relakan demi pembaharuan Ragamu kau serahkan untuk perbaikan Selamat jalan kawan Selamat tinggal pahlawan Terimakasih atas jasa jasamu Ijinkan kami melanjutkan langkahmu HME-ITB, 13 Mei 1998 "Dalam mendung reformasi"

   KELOMPOK KERJA
KELUARGA ALUMNI UNIVERSITAS GADJAH MADA
JAKARTA RAYA
Alamat : Gedung Sukur Sentra Lantai 3 Jl. Melawai IX/3
         Kebayoran Baru, Jakarta 12160 Telp. 723.4331/Fax. 725.5682
====================================================================

PERNYATAAN SIKAP

SEHUBUNGAN TELAH TERJADINYA INSIDEN YANG MENEWASKAN ENAM MAHASISWA
UNIVERSITAS TRISAKTI PADA HARI SELASA, 12 MEI 1998 MAKA KAMI PARA ALUMNI
YANG TERGABUNG DALAM KELUARGA ALUMNI UNIVERSITAS GADJAH MADA MENYATAKAN
SIKAP SEBAGAI BERIKUT :

PERTAMA, MENYATAKAN TURUT BERDUKA CITA DAN BELA SUNGKAWA YANG SEBESAR-
BESARNYA ATAS GUGURNYA ENAM ORANG PAHLAWAN REFORMASI, MAHASISWA 
UNIVERSITAS TRISAKTI ;

KEDUA, MENGUTUK KERAS PERISTIWA TERSEBUT DAN MENYERUKAN SEMUA LAPISAN
MASYARAKAT UNTUK MEMASANG BENDERA SETENGAH TIANG DAN MEMAKAI PITA HITAM
DI TANGAN KANAN SEBAGAI TANDA IKUT BERDUKA CITA ;

KETIGA, MEMINTA PANGAB AGAR SEGERA MENGUSUT PERISTIWA TERSEBUT DAN
MENYERET OKNUM-OKNUM PELAKUNYA KE DEPAN REGU TEMBAK

KEEMPAT, MEMINTA MPR SEGERA MENGADAKAN SIDANG ISTIMEWA DAN MEMINTA
PERTANGGUNGJAWABAN PRESIDEN SOEHARTO ATAS TERJADINYA KRISIS YANG
BERLARUT-LARUT SAAT INI

KEEMPAT, MENGHARAPKAN SEMUA JARINGAN PERGERAKAN MASYARAKAT BAIK
MAHASISWA, ALUMNI MAUPUN MASYARAKAT LUAS BERSATU PADU MENYINGKIRKAN
REZIM YANG KORUP DAN ANTI KEMANUSIAAN INI !

SALAM REFORMASI 

KELOMPOK KERJA 
KAGAMA JAKARTA

Ketua           : Ir Nirwan Ahmad Arsuka (HP. 0812.912.2660, K.724.4204,722.0500, R.725.0719)
                  Alumni Teknik Nuklir 
Sekretaris      : Iwan Samariansyah, S.Si (HP. 0828.151.358, K.534.9311-15)
                  Alumni Fakultas Geografi
Anggota         : 1. Drs Janoe Arijanto (K.250.5020, R.7919.0368)
                     Alumni Fisipol 
                  2. Denny Indrayana, SH (K.577.1177, R.920.5161)
                     Alumni Fakultas Hukum   
                  3. Refly HZ, SH (R.8832.6817)
                     Alumni Fakultas Hukum
                  4. Tulus Widjanarko, SE (K.798.8646)
                     Alumni Fakultas Ekonomi
                  5. Genot Widjoseno, S.Fi (K.230.3007).
                     Alumni Fakultas Filsafat

  

Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Rajiuun..

Turut berduka cita atas gugurnya rekan-rekan pejuang reformasi di Trisakti.
Insya Allah, mereka gugur sebagai syuhada
Teruskan perjuangan demi reformasi dengan damai !!

Tetaplah berjuang dengan kepala dingin dan kesabaran..
Jangan sampai korban terus berjatuhan !!

-denisz-

Inalillahi Wa Inallillahi roji'un

Telah meninggal dunia 6 rekan kita mahasiswa trisakti pada tanggal 2 mei akibat tindakan sewenang-wenang aparat keamanan yang berusaha membubarkan massa aksi keprihatinan sosial

Mohon Doa bagi 6 rekan mahasiswa yang telah mendahului kita. Semoga arwahnya diterima di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa.