Arsitektur Eksotis dari Cina PERADABAN modern memang berhasil menyajikan arsitektur menakjubkan seperti Opera House di Sydney, Olympic Park di Munich, ataupun Epcot di Orlando. Tetapi kemampuan serupa sebenarnya juga telah ditunjukkan para arsitek masa lalu pada abad belasan, meski kadang kala nama mereka sendiri tidak pernah muncul secara jelas. Istana kekaisaran di Beijing (Cina) dari masa dinasti Ming, yang dikenal dengan sebutan Kota Terlarang, misalnya, adalah salah satunya. Inilah simbol kekaisaran yang tetap dipelihara kendati pemerintahan komunis Cina berkuasa. Bangunan yang digarap antara tahun 1406-1420 ini merupakan karya kaisar Ming ketiga, Yung Lo, yang bercokol di singgasana kekuasaannya tahun 1403-1423. Tentu bukan Kaisar Yung Lo sendiri yang merancang desain Kota Terlarang ini, melainkan sejumlah perancang yang pada dasarnya adalah ahli nujum. Mereka menyerahkan rancangan mereka kepada sang kaisar dalam amplop tertutup. Rancangan itu menyangkut prinsip-prinsip geomantik, di mana setiap bangunan penting merupakan perwujudan dari bagian tubuh manusia. Keseluruhan bangunan Kota Terlarang ini terletak pada sebuah garis lurus, yang melambangkannya sebagai poros alam semesta. Pada poros inilah kaisar berada tepat di tengah bumi dan menyeimbangkan manusia yang ada di empat samudera. Poros utama menghubungkan arah utara dan selatan. Di antara poros itu terdapat serangkaian halaman dan paviliun dengan perbedaan satu sama lain yang ketat. Seluruh bangunan menempati kawasan yang luasnya lebih dari 100 hektar. Sekeliling bangunan dilingkari oleh parit dan tembok setinggi 12 meter dengan empat pintu. Kota Terlarang ini terbelah dalam dua bagian. Di depan adalah enam bangunan utama yang merupakan bangunan pemerintahan. Di belakangnya barulah daerah hunian. Seluruh bangunan di istana tersebut adalah 75 aula, istana, kuil, paviliun, ruang perpusatakaan dan studio, yang dihubungkan dengan halaman, jalan setapak, taman, gerbang, dan dinding pagar tinggi. Kalau dijumlahkan, tak kurang dari 9.000 ruangan yang terdapat dalam Kota Terlarang. Banyak rusak Sayangnya, istana indah ini sejak awal tidak dibangun dari batu, melainkan dari kayu. Akibatnya, bangunan cepat rusak termakan api, karena kayu membusuk, atau oleh serangan serangga. Tak heran, dari segi usia bangunan, meski awalnya dibangun pada abad ke-15, Kota Terlarang ini tidak terlalu tua. Sebagian besar bangunan sudah merupakan hasil renovasi. Sebagian besar bangunan rusak karena serangan tentara Manchu saat menggulingkan dinasti Ming tahun 1644. Bangunan Kota Terlarang lantas diperbaiki kembali oleh Kaisar Qing, yaitu Qian Long pada abad ke-18. Selain itu masih ada tambahan bangunan yang dibuat Kaisar Cixi pada abad ke-19. Memang tidak jelas benar mengapa para kaisar Cina itu tidak membangun istana dari bahan bangunan yang lebih baik dari kayu. Penjelasan yang paling masuk akal adalah para kaisar ini lebih mementingkan kehidupan di alam baka kelak ketimbang di dunia. Tak heran kalau sebagian besar energi mereka dicurahkan untuk membangun mausoleum untuk peristirahatan abadi mereka. Arsitektur eksotis Kota Terlarang terkenal karena arsitekturnya yang dinilai eksotis. Selain penggunaan lengkung-lengkung pada atap, kecemerlangan warna bangunan dianggap menakjubkan untuk ukuran masa itu. Lengkung-lengkung ini merupakan kontras dari garis lurus pilar yang menopang gedung. Di masa lalu hanya para kaisar yang boleh memasuki Kota Terlarang dari Wumen, Gerbang Meridian, di mana ia akan mendapati halaman yang luas di baliknya. Dari tempat yang tinggi di gerbang, kaisar juga bisa mengamati tentaranya, orang-orang yang dipenjarakannya, serta menyebut siapa-siapa yang mendapat ampunan atau hukuman. Melalui sebuah gerbang kecil, Taihamen, yang menjadi gerbang kedua, terdapat lapangan luas di mana sebuah pertemuan bisa diselenggarakan. Diperkirakan, lapangan ini bisa menampung 100.000 orang. Warga sipil hanya boleh masuk dari pintu timur, sementara tentara dari pintu barat. Di belakangnya, melalui Jalur Naga, terdapat tiga aula upacara utama yang penempatannya berturut-turut ke belakang. Taihedian (Aula Harmoni Tertinggi (dibangun 1420, dan direstorasi 1697) yang menjadi bangunan tertinggi di Kota Terlarang. Luasnya sekitar seperempat hektar dan tingginya hampir 40 meter. Inilah gedung tertinggi yang boleh dibangun, di kawasan Beijing. Aula berikutnya adalah Zhonghedian (Aula Kesempurnaan Harmoni) di mana kaisar menyelenggarakan upacara, dan aula ketiga adalah Baohedian (Aula Penjaga Harmoni) yang dipakai kaisar untuk menetapkan jabatan- jabatan bagi pemerintahannya. Di belakang ketiga aula ini baru terdapat Halaman Dalam di mana kaisar tinggal. Istana yang pertama adalah Qianqinggong (Istana Kemurnian Surgawi), tempat kediaman empat kaisar terakhir dinasti Ming. Dan istana paling belakang (Istana Kedamaian Bumi) menjadi tempat para istri kaisar tinggal serta tempat keduanya menghabiskan malam pertama perkawinan. Di antara kedua istana ini terdapat aula tempat merayakan ulang tahun dan menyimpan stempel para kaisar sebelumnya. Yang paling belakang adalah Istana Kedamaian Surgawi, di mana di sekelilingnya terdapat kompleks perumahan, ruang kesehatan, perpustakaan, dan tempat pemukiman para pembantu istana. (fit) Kompas, Jumat, 13 September dikutip persis pleq, ndak minta ijin siapapun