Ceramah
tema : Reformasi
Moral dan Akhlak
|
|
12 Mei sepatutnya
dijadikan renungan untuk mencapai kepada kebenaran dan keadilan. Ia
memberikan gambaran pembangunan Masjid Trisakti. Beliau mengharapkan
dengan adanya mesjid TRISAKTI diharapkan akan terpancar sebuah sinar
yang cahayanya akan memancarkan sinar kebenaran yang nantinya akan
memberikan petunjuk kepada kita para mahasiswa TRISAKTI untuk berbuat
kebajikan. Beliau juga mengatakan dengan adanya mesjid trisakti juga
dapat dijadikan peredam tindakan-tindakan amoral, seperti perkelahian
dan pemakaian narkoba yang akhir-akhir ini marak dikampus kita.
Secara keseluruhan,
acara berlangsung dengan baik namun sayangnya partisipasi dari
rekan-rekan akademika trisakti sangat kurang, ini terlihat dari
sedikitnya orang-orang yang menghadiri acara tahlilan tsb. Kami tidak
tahu apakah ini disebabkan karena kurangnya publikasi ke dalam atau
memang para civitas akademika trisakti yang memang tidak mau
menghadirinya
|
Renungan
Malam 11 Mei 2000
|
|
12 Mei 1998…… masih terbekas di
ingatan,
kawan-kawan mahasiswa Trisakti berbondong-bondong dengan berani
menyuarakan suara rakyat yang sudah lama terbendung. Tak pelak pula dari
ingatan kita, 4 sosok mahasiswa yang diengan gagah berani merelakan
nyawa untuk bersemiya negeri pertiwi. Salah satu dari mereka adalah ELANG
MULYA LESMANA mahasiswa arsitektur angkatan '96 Universitas Trisakti
Jakarta, putra dari pasangan BAGUS YOGA…. dan TETY…… Dua
tahun setelah kejadian berdarah itu, tepatnya tanggal 11 mei 2000
bertempat di lantai dasar gedung P kampus A Universitas Trisakti,
diadakan "RENUNGAN MALAM BERSAMA" guna mengenang dan
menghidupkan kembali semangat yang dipancarkan almarhum di masa hidupnya.
Acara ini dihadiri seluruh keluarga besar Arsitektur Universitas
Trisakti termasuk alumni dan keluarga dari almarhum yang dengan khusyuk
mengikuti acara demi acara. Sangat berartinya nama ELANG
terpancar disetiap mata. Dimulai dengan pembukaan oleh ketua panitia, TOMMY
DYOTAMA PUTRA yang menghaturkan kenangannya bersama almarhum disaat
masih kuliah. Acara dilanjutkan dengan sambutan dari ayahanda ELANG
dengan melukiskan perasaan bangga terhadap ELANG.
"Elang gugur saat melakukan kegiatan poral untuk
masyarakat", kata-kata itu melukiskan seberapa ikhlas dan
bangga sang ayah kepada putra pertamanya tersebut. Suasana baru dan
khusyuk masih terasa saat dilaksanakannya NAPAK TILAS.
Dilaksanakannya kegiatan ini guna memperdalam dan meresapi semangat yang
terpancar dari diri ELANG pada saat kejadian berdarah tersebut. Dengan
bantuan saudara JOHN MUHAMMAD, DORI HERLAMBANG yang membimbing
kami melalui titik-titik lokasi yang berhubungan dengan peristiwa 12 Mei
di halaman Kampus A Universitas Trisakti. Diawali di monumen 12 Mei yang
baru saja berdiri, dilanjutkan di tempat kejadian penembakan lalu tempat
di mana almarhum ELANG ditidurkan untuk menerima pengobatan. Kemudian
kami dibimbing untuk mengerti makna, tujuan dan hasil dari kejadian 12
Mei yang harus diperjuangkan dan harus terus diingat, dimana pengorbanan,
cita-cita bangsa yang sebelumnya sulit digapai menjadi bercelah dan
dengan usaha dan perjuangan 'Elang-elang' yang lain, cita-cita itu bukan
tidak mungkin akan terkabul. Ir. Djoko Santoso, MTArch, salah
satu keluarga Arsitektur USAKTI yang dikenal sebagai Ketua Jurusan
Arsitektur FTSP USAKTI pun berkesempatan menghaturkan sepatah kata.
|