TUGAS PERKEMBANGAN ARSITEKTUR 3 Guide to Modern Architecture, Rayner Banham Chapter 2,3,4 and 5. Dosen: Djauhari S Kelompok A2-9 Amalia Shalikhati - 052.93.178 Kukuh TW - 052.91.098 Rayi Merta - 052.93.168 Rury Andayani - 052.93.148 Wellin Napioko - 052.93.048 Yafet Bastian - 052.91.170 Jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Trisakti 1996/1997 FUNGSI Hampir selama 20 tahun, bangunan Arsitektur modern dipolakan bentuk sesuai fungsinya. Namun para ahli berpendapat fungsi saja tidak cukup. Disamping itu, salah satu pembenaran utama untuk sebuah Arsitektur baru adalah dengan fungsi baru yang muncul dan fungsi lama yang berubah. Ketika bahan-bahan bangunan gedung-gedung tua dengan gaya dari ornamen yang digunakan, fungsi baru memaksa para Arsitek di era mesin uap membangun bentuk dan ukuran yang membuat bangunan tidak dapat dikenali. Tanpa filosofi yang menyatukan antara estetika dan fungsi, Arsitek jaman Viktoria gagal membuat arsitektur secara estetika, namun secara fungsi mereka berhasil. Pada awal abad 20 kesadaran mulai timbul. Para arsitek terlibat langsung dalam proses aktivitas sehari-hari. Hal ini menjadi pertimbangan bagi arsitek untuk memikirkan ulang dari dasar seni mereka. Slogan Le Corbusier “ rumah sebagai mesin untuk tempat tinggal”. Slogan tersebut sangat radikal dan sering disalah diartikan, biasanya dilakukan secara sengaja. Le Corbusier sebenarnya menginginkan dua hal. Yang pertama adalah sebuah rumah yang menyerupai mesin yang murah, standard, mudah digunakan dan mudah dalam perawatan. Tapi ia juga mengartikan sebuah rumah yang didisaign dengan kejujuran. Le Corbusier selalu menggunakan ukuran dengan sistem modul berdasarkan dari figur manusia ideal . Hal ini merubah pandangan arsitek modern tentang fungsi dan bagaimana mendisainnya . KONSTRUKSI Pada awal abad 20 di Paris, adalah memungkinkan bicara mengenai arsitektur modern yang dianggap dipengaruhi oleh penggunaan beton bertulang. Bangunan Gereja Auguste Notre Dame Du Raincy jelas merupakan bangunan arsitektur modern . Sepanjang bangunan menggunakan beton bertulang, maka banggunan tersebut pantas disebut modern. Permukaannya dibuat rapih tanpa ornamen dan dicat seluruhnya untuk menyembunyikan kenyataan bahwa bangunan tersebut dibuat dengan berbagai macam material seperti batako, kotak belangga dan batu bata. Bangunan lokal pada umumnya tidak menggunakan konstruksi seperti itu walaupun peraturan mengijinkan. Hal ini disebabkan oleh anggaran yang terlalu ketat. Modernitas suatu bangunan terletak pada perencanaan fungsi, bentuk-bentuk eksteriornya dan tersebar secara merata pada permukaannya untuk menyembunyikan material yang tidak modern pada struktur yang telah dibuat. Di Belanda, W.M. Dudok mengkombinasikan bentuk modernitas dengan permukaan batu bata, hasilnya mendapat sambutan hangat di Inggris, tetapi secara universal dijelek-jelekkan karena mereka merasa batu bata merupakan suatu pengkhianatan pada tujuan gerakan arsitektur modern. Tentu saja ini bertentangan dengan ajaran dinding bersih (Clean Wall Orthodoxy) dari puritan Adolf Loos. BENTUK Bentuk dalam arsitektur modern adalah merupakan periode yang membingungkan bagi para praktisi, karena tidak ditentukan dan dibentuk dari fungsi maupun bahan bangunan yang dipakai. Tidak satupun dari fungsi maupun konstruksi tanpa pengaruhnya, dan pelaku yang antusias pada pemecahan fungsional yang baru dan metode baru struktur seperti terlibat juga pada ekspresi yang baru. Idealnya bentuk, fungsi dan konstruksi harus tampak satu kesatuan dan muncul menjadi bentuk yang khusus dan kita selalu mengharapkan solusi yang tepat agar menghasilkan bentuk yang spesifik antara gabungan ketiganya ; kecaman nyata pada penjiplakan dalam Arsitektur modern bukannya tidak menghargai individualitas, tapi semua gedung merupakan problem yany unik dalam tapak dan lingkungan sekitarnya dan menghasilkan solusi yang unik. Solusi-solusi yang unik umumnya layak karena teknik-teknik konstruksi modern menjadikan semua bentuk mungkin untuk dibangun. Bentuk yang diinginkan adalah bentuk-bentuk sederhana, karena semua style lama amat kompleks dan dipenuhi oleh ornamen. Arsitektur modern pada dasarnya masih melakukan pengulangan bentuk-bentuk rasional pada awal abad 20 dimana fungsi masih menjadi inspirasi utama, dan pada masa kini bebas dalam mengembangkannya. Selanjutnya mereka memanfaatkan material dan teknik konstruksi yang baru, Jika material baru tidak dapat ditentukan dengan tegas dalam menetapkan bentuk-bentuk arsitektur modern. Muncul pemikiran baru tentang struktur yang tergantung pada tempat. Dan ini saatnya untuk mempelajari hubungan antara pemikiran dan material dalam konstruksi modern. RUANG Satu hal yang tak dapat disangkal tentang arsitektur modern adalah kesadaran dalam memanipulasi ruang. Dalam sejarah, ruang telah ada hanya didalam struktur(diluar hanyalah alam, ketidakaturan dan tidak dapat diukur). Renesan telah mengulanggi proses dan dapat melihat tampak luar dari bangunan ( seperti yang dilakukan bangsa Yunani) dan terpisah dari seni. Ciri bangunan bangunan dari mereka : kecil, kotak, mempunyai pusat dan tertutup. Ruang pada zaman Barok mengakui adanya ketidak terbatasan akan tetapi tetap berhati-hati ketika menghubungkan matematik Barok dengan perencanaannya tanpa adanya jaminan. Ketidak terbatas ini berkembang tetapi hanya merupakan simbol. Pada abad 19 perencanaan Barok meluas dengan adanya jalan kereta yang dapat menempuh perjalanan dalam sehari. Konsep ruang : ruang tak terbatas meluas kesegala arah, ruang terukur/terbatasi/terlihat bayangan strukturnya (segi empat) arsitektur dipahami dalam tiga dimensi, ruang dari dari arsitektur modern memiliki hubungan dengan pengamat. Ruang yang didalam merupakan eksperimen ruang tak terbatas dengan partisi yang dapat diterusuri melalui ruang-ruang yang dilalui. Mereka yang percaya arsitektur modern memiliki bentuk dan struktur yang tetap. Bagian fisik dari arsitektur modern sebagai pemecahan yang radikal dari sebuah masalah yang fungsional yang tidak dapat hilang sebagai bagian dari estetika yang merupakan manipulasi dari ruang yang tidak terbatas dan terukur. KESIMPULAN Perkembangan Arsitektur Modern meliputi perkembangan pemikiran mengenai konsep fungsi, bentuk, konstruksi dan ruang. Dilihat dari segi fungsi, Bentuk bangunan arsitektur modern menggunakan modul manusia (le corbusier) karena bangunan ditekankan pada fungsinya. Ditinjau dari segi bentuk. Bangunan arsitektur modern memungkinkan untuk menghasilkan bentuk-bentuk yang tidak biasa karena perkembangan teknologi struktur dan konstruksi serta perkembangan teknologi bahan memungkinkan. Dilihat dari segi konstruksi, perkembangan arsitektur modern ditandai oleh penggunaan konstruksi beton bertulang, baja dan bahan-bahan bangunan yang ringan. Dilihat dari segi ruang, Bangunan Arsitektur Modern memiliki konsep ruang yang dikembangkan yaitu ruang tak terbatas meluas kesegala arah, ruang terukur/terbatasi/terlihat bayangan strukturnya (segi empat) arsitektur dipahami dalam tiga dimensi, ruang dari dari arsitektur modern memiliki hubungan dengan pengamat. Ruang yang didalam merupakan eksperimen ruang tak terbatas dengan partisi yang dapat diterusuri melalui ruang-ruang yang dilalui. Aliran ruang lebih diperhatikan, rasa ‘mengalir’ ditekankan pada perencanaan antar ruang.