DAFTAR ISI PENDAHULUAN............................................................................................................................. LATAR BELAKANG...................................................................................................................... SKEMATIK PEMIKIRAN.............................................................................................................. BAB I. TINJAUAN UMUM........................................................................................................... I.1. Tinjauan Umum.......................................................................................................................... I.2. Ruang Lingkup Pembahasan................................................................................................... I.3. Pengertian judul........................................................................................................................ I.4. Maksud dan tujuan................................................................................................................... I.5. Metodologi Pembahasan......................................................................................................... I.6. Sistematika Pembahasan......................................................................................................... BAB II. TINJAUAN KHUSUS...................................................................................................... II.1. Definsi Apartemen................................................................................................................. II.2. Definisi golongan menengah................................................................................................ II.3. Pengertian fasilitas "non-formal" lingkungan perumahan.............................................. II.4. Sistem Kepemilikan Apartemen........................................................................................... II.5. Jenis Apartemen..................................................................................................................... BAB III. SASARAN DAN TUJUAN........................................................................................... III.1. Sasaran fungsi....................................................................................................................... III.2. Sasaran khusus kegiatan non-formal................................................................................. BAB IV. ANALISA DATA............................................................................................................ IV.1. Data dan Analisa Apartemen................................................................................................ IV.2. Analisa Lingkungan............................................................................................................... IV.3. Analisa Bangunan.................................................................................................................. BAB V. PERNYATAAN MASALAH.......................................................................................... BAB VI. KONSEP PROGRAMATIK............................................................................................ PENDAHULUAN A. Deskripsi proyek 1. Nama Proyek : Bangunan Campuran Apartemen untuk golongan menengah dengan fasilitas "non-formal" lingkungan perumahan. 2. Sifat Proyek : Fiktif 3. Pemilik : Developer Perumahan 4. Lokas : Desa Cirendeu - Ciputat 5. Luas Tapak : Sekitar 10000 m2 (1 ha) 6. KDB = 40 % ( Maksimal 4000 m2) 7. KLB = 2 8. luas total bangunan maksimal 12000 m2 9. Fasilitas "non-formal". - Fitness Centre - Ruangan kantor - Ruang Dokter Bersama - Cafetaria - Restaurant - Ruang Serba Guna - Mini Market - Musholla - Parkir B. Latar Belakang Pada saat ini kota-kota besar di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat, terutama jakarta yang juga merupakan ibukota negara. Hal ini karena berbagai bidang yang terlibat dari perkotaan mengalami perkembangan yang cukup pesat seperti bidang kependudukkan, ekonomi, perdagangan dan jasa. Dibidang kependudukkan yang perkembangannya juga cukup pesat maka diharapkan adanya wadah yang dapat menunjang dan menampung penduduk/tenaga kerja yang bekerja di Jakarta baik yang sifatnya bekerja menetap ataupun sementara. Sasaran pengguna bangunan adalah golongan menengah karena mengingat jumlah golongan menengah umumnya relatif lebih banyak dari golongan bawah atau golongan atas. C. Maksud dan Tujuan Pada suatu lokasi di kawasan desa Cirendeu Ciputat akan didirikan bangunan campuran apartemen untuk golongan menengah dengan fasilitas "non formal" untuk lingkungan perumahan disekitarnya. Lahan yang tersedia relatif cukup luas, khusus untuk apartemen diharapkan merupakan bangunan bertingkat tinggi minimal 8 lantai, dengan demikian lingkungan yang bernuansa hijau bisa dicapai. Kreativitas dalam mengolah lahan yang menarik dan serasi akan sangat menentukan suasana yang menyenangkan yang tidak bisa terlepas dari perancangan kegiatan yang saling menunjang antara apartemen dan kegiatan non formal lingkungan, tanpa mengabaikan fungsi apartemen yang memerlukan privacy tersendiri. Selain itu perancangan lahan juga harus mengacu kepada kemungkinan perluasan apartemen di kemudian hari. Untuk mendapatkan hasil sesuai dengan yang diinginkan maka diperlukan adanya suatu proses perancangan yang mengumpulkan data-data serta menganalisa berbagai faktor yang berhubungan dengan proyek yang akan didirikan. Dari Programming ini diharapkan dapat dihasilkan suatu konsep yang selanjutnya diwujudkan ke dalam desain perancangan. D. Skema Pemikiran BAB I. TINJAUAN UMUM I.I. Tinjauan Umum Jakarta sebagai kota metropolitan dan ibukota negara republik indonesia pada dasa warsa ini berkembang dengan amat pesatnya, dimana perkembangannya ini sesuai dengan peranan kota jakarta yang meliputi 4 peranan antara lain peranan internasional, nasional, regional dan lokal. Pengaruh dari peranan tersebutmenimbulkan daya tarik bagi penduduk untuk datang ke kota jakarta dengan harapan dapat meningkatkan taraf kehidupannya. Disamping itu dengan bertambah stabilnya situasi politik dan ekonomi negara indonesia menyebabkan meningkatnya jumlah golongan kelas menengah. Kenaikkan kelas menengah ini disebabkan pertumbuhan ekonomi yang pesat. Untuk memenuhi kebutuhan pertambahan penduduk di sektor perumahan maka perlunya dibangun sebuah hunian dengan memperhatikan lahan yang semakin mahal. Untuk mencapai hal tersebut di atas, pertimbangan merencanakan rumah susun arah vertikal dapat menciptakan kebutuhan yang dipandang ekonomis. untuk menciptakan suatu rumah susun sewa yang beridentitias maka bersamaan dengan itu, akan dibangun juga fasilitas "non-formal" lingkungan perumahan. I.2. Ruang Lingkup Pembahasan Di dalam proyek ini, pembahasan akan dimulai dari segi bentuk bangunan untuk sasaran hunian, dan sirkulasi perencanaan dalam 2 kegiatan yang berbeda (multi function). Sehingga konsep-konsep perencananaan akan berpedoman pada bentuk luar dan sirkulasi dalam bangunan, dalam upaya menciptakan suatu bentuk hunian dan kegiatan non-formal yang memadai bagi para penghuni dan pengunjung sekitar hunian apartemen. Pembahasan dibatasi hanya dalam hal teknis perencanaan dan perancangan arsitektur pada proyek bangunan campuran apartemen untuk golongan menengah dengan fasilitas "non-formal" lingkungan perumahan. 1.3. Pengertian judul Bangunan apartemen untuk golongan menengah dengan fasilitas "non-formal" lingkungan perumahan. Merupakan suatu bangunan Apartemen untuk golongan penghuni kelas menengah yang didalamnya juga terdapat fasilitas non-formal yang dapat dimanfaatkan oleh penduduk sekitar tapak. Dengan adanya fasilitas non-formal tersebut diharapakan para penghuni apartemen akan merasakan suatu lingkungan yang ramah dan dapat mengenal para penghuni di luar tapak guna menciptakan lingkungan yang saling mendukung. I.4. Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan pembangunan suatu apartemen golongan menengah bercampur dengan fasilitas "non-formal" lingkungan perumahan dapat diuraikan sebagai berikut:. 1.4.2. Menyediakan suatu wadah hunian / tempat tinggal yang mampu menampung aktivitas penghuninya baik bagi kelompok penghuni, pengelola dan penduduk sekitar. 1.4.3. Melihat potensi akan berkembangnya daerah cirendeu pada masa mendatang, maka dipersiapkan juga kemungkinan menambahnya fasilitas baru di lingkungan tapak. I.5. Metodologi Pembahasan Penyusunan konsep dalam bentuk paper ini ditujukan untuk benar-benar memahami permasalahan yang ada dalam proyek agar dapat menghasilkan rancangan yang optimal. Tahap penyusunan konsep ini mengikuti tahapan-tahapan sebagai berikut: 1.5.1 tahap pengumpulan data. pengumpulan data dilakukan dengan 1.5.1.1. Survey langsung dengan mengadakan pengamatan terhadap lokasi proyek. 1.5.1.2. Survey literatur terhadap berbagai buku pedoman teori dan standard perencanaan, artikel koran, brosur dll. 15.2. tahapan pembahasan. pembahasan terhadap data yang terkumpul, disamping berorientasi pada topik dan tema yang telah ditetapkan, juga mempertimbangkan kepada tiga aspek perencanaan dan perancangan yang terdiri dari : - aspek manusia, yaitu mempertimbangkan hal-hal yang berkaitan dengan fungsi dan aktivitas dari manusia sebagai pelaku kegiatan. - aspek lingkungan, yaitu mempertimbangkan hal-hal yang berkaitan dengan kondisi lingkungan dari perkotaan sampai pada tapak yang direncanakan. - aspek bangunan, yaitu mempertimbangkan hal-hal yang berkaitan dengan sistem bangunan. 1.5.3. tahapan pernyataan masalah pernyataan masalah merupakan berbagai masalah yang akan ditemukan setelah melakukan pembahasan, untuk kemudian masalah itu akan dipecahkan dalam tahap skematik desain dan perencanaan (sintesa). 1.5.4. tahapan konsep konsep merupakan hasil ide-ide, pemikiran yang ingin diterapkan dalam upaya untuk mencapai sasaran. 1.5.5. tahapan skematik desain (pra rancangan) skematik desain merupakan tahapan pra rancangan dengan mensintesakan berbagai hasil analisa dengan tidak lupa mempertimbangkan konsep yang telah ditetapkan. 15.6. tahapan perancangan. perancangan merupakan tahap untuk menuangkan berbagai gagasan-gagasan ada dalam konsep dan skematik desain dalam suatu hasil rancangan gambar kerja. 1.6. Sistematika pembahasan secara umum sistematika pembahasan diuraikan sebagai berikut PENDAHULUAN LATAR BELAKANG SKEMATIK PEMIKIRAN BAB I. TINJAUAN UMUM Menguraikan tinjauan terhadap perkembangan hunian secara umum beserta faktor-faktor pendukungnya. BAB II. TINJAUAN KHUSUS Menguraikan tentang perkembangan rumah susun, serta kombinasinya dengan fasilitas non-formal lingkungan perumahan. BAB III. SASARAN DAN TUJUAN membuat tujuan dan sasaran terhadap proyek yang akan direncanakan dan alur-baliknya. BAB IV. ANALISA DATA menganalisa data yang diperoleh dengan menggabungkan konsep programatik didalamnya. adapun analisa dibahas dari segi lingkungan, manusia dan bangunan. BAB V. PERNYATAAN MASALAH. menyatakan pemecahan secara global dengan didasarkan pengamatan secara visual. BAB VI. KONSEP PROGRAMATIK merupakan ide-ide atau keinginan untuk mencapai sasaran yang ingin dicapai, sehingga dapat menjadi pedoman dalam tahap skematik dan perencanaan dan perancangan. BAB II. TINJAUAN KHUSUS II. Tinjauan Khusus Apartemen II..1. Apartemen adalah: II.1.2. Bangunan bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional dalam arah horisontal maupun vertikal dan merupakan satuan-satuan yang masing-masing dapat dimiliki dan digunakan secara terpisah, terutama untuk tempat hunian, yang dilengkapi dengan bagian bersama, benda bersama dan tanah bersama. II.1.3. Suatu bangunan terdiri dari tiga unit atau lebih, rumah tinggal didalamnya merupakan suatu bentuk kehidupan bersama, dalam lingkungan tanah yang terbatas. II.1.4. Semua jenis hunian atau tempat tinggal (multiply family), kecuali sebuah rumah tinggal yang berdiri sendiri bagi satu keluarga (single dwelling unit). II.1.5. Suatu bangunan yang dibagi dalam kamar-kamar atau kelompok kamar yang dipisahkan satu dengan lainnya dengan partisi, yang digunakan sebagai unit hunian. II.1.6. Suatu ruangan atau kumpulan ruang yang digunakan sebagai unit hunian atau rumah tinggal yang sifatnya dapat digunakan sebagai milik pribadi atau disewakan. II.2. Pengertian Golongan menengah Batasan yang baku akan strata sosial masyarakat belum ada yang mutlak. Untuk gambaran secara umum ciri-ciri kelompok ini adalah : - berpenghasilan antara 10 - 30 juta pertahunnya. - memiliki jumlah keluarga/tanggungan 4-5 orang. II.3. Pengertian fasilitas "non formal" lingkungan perumahan. fasilitas non-formal lingkungan perumahan dapat diartikan sebagai berikut: Kelompok kegiatan non-formal yang diharapkan dapat mengakomodasikan kebutuhan-kebutuhan sosial bagi penduduk sekitar hunian tanpa menganggu kegiatan utama dalam kawasan apartemen. Kegiatan non-formal sendiri dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang bebas/kegiatan rekreasi yang lepas dari beberapa peraturan kaku. II.4. Sistem kepemilikan apartemen Adapun sistem kepemilikkan yang dipilih adalah sistem sewa. Sewa adalah setiap hak yang timbul dalam nama atau bentuk apapun, bertujuan untuk memperoleh hak penggunaan suatu perumahan atau apartemen dengan membayar harga sewa secara periodik, biasanya perbulan. Jenis sewa terdiri dari: 1. Sewa biasa adalah penghuni membayar uang sewa kepada pemilik bangunan sesuai dengan perjanjian tanpa terikat batas waktu. 2. Sewa beli adalah uang sewa berfungsi sebagai angsuran pembelian, bila angsuran sudah memenuhi harga yang ditetapkan, maka bangunan menjadi milik penghuni. 3. Sewa kontrak adalah penghuni membayar uang sewa secara periodik sesuai dengan persetujuan, apabila masa kontrak berakhir dapat diadakan perjanjian baru. Apartemen sewa adalah suatu bangunan yang terdiri dari beberapa unit hunian yang didalamnya terdapat kehidupan bersama, dapat dihuni dengan membayar sewa dalam batas waktu tertentu. II.5. Jenis Apartemen Berdasarkan ketinggian bangunan - Low Rise Apartment Ketinggian bangunan sampai dengan 6 lantai - Medium Rise Apartment Ketinggian bangunan 6 s.d. 9 lantai. - High Rise Apartment Ketinggian bangunan sampai dengan 40 lantai. Berdasarkan pencapaian vertikal - Elevated Apartment Pencapaian melalui elevator atau lift dengan ketinggian lebih dari 4 lantai. - Walk-up Apartment Pencapaian melalui tangga, dengan ketinggian tidak lebih dari 4 lantai. Berdasarkan sistem koridor. - Koridor 1 sisi. Single Loaded Corridor Double Loaded Corridor Korridor 2 sisi Koridor Terpusat. Berdasarkan sistem penyusunan lantai. - Simplex : Unit hunian terdapat dalam satu lantai - Duplex: Unit hunian terdapat dalam dua lantai. - Triplex: Unit hunian terdapat dalam tiga lantai. Berdasarkan bentuk massa - Bentuk Massa Slab Massa bangunan memanjang dengan bentuk sirkulasi berupa koridor, biasanya menggunakan lebih dari satu sistem sirkulasi vertikal. - Bentuk Massa Tower Massa bangunan memusat dengan bentuk sirkulasi berupa hall atau ruang perantara. - Bentuk Massa Variant. Penggabungan antara bentuk slab dan tower BAB III. TUJUAN DAN SASARAN PROYEK III.1. Sasaran fungsi Secara umum , saaran fungsi diharapak dapat memenuhi fungsi apartemen kelas menengah untuk penguni dan mampu mememuhi fungsi sosial untuk masyarakat penghuni di luar tapak III.I.1. Sasaran Konseptual sasaran fungsi disini berkaitan dengan faktor manusia sebagai penghuni bangunan, dimana sasaran utama fungsi adalah pemenuhan kebutuhan manusia seutuhnya baik kebutuhan dasar (fisik) maupun kebutuhan sosial (interaksi sesama manusia). III.1.2.1. Sasaran operasional hunian menyediakan suatu wadah untuk menampung aktivitas manusia penghuninya serta penyediaan segala fasilitas yang berkaitan dengan segala kebutuhan serta penyediaan sarana yang dibutuhkan sehari-hari. Dimana wadah hunian ini akan memenuhi konteks sebagai apartemen golongan menengah yang mampu melayani penghuni da penduduk sekitar. III.1.2.2. Sasaran operasional informal - tempat pertemuan antara penjual dengan pembeli untuk mengadakan tukar menukar barang dan jasa. - sebagai tempat kegiatan sosial dan sarana hiburan bagi masyarakat sekitar. III.2.. Sasaran Khusus Kegiatan non-formal. III.2.1. Kegiatan Fitness Centre Lengkap. (400 m2) mampu mengakomodasikan kebutuhan olah-raga untuk kelompok penghuni apartemen dan masyarakat sekitar. III.2.2. Kegiatan perkantoran. (400 m2) Mampu menyediakan ruang yang dapat disewakan untuk kegiatan perkantoran. III.2.3. Kegiatan Praktek Dokter. (400 m2) Mampu menyediakan fasilitas kegiatan Praktek Dokter Bersama beserta fasilitas pendukungnya (laboratorium, klinik dan sebagainya). III.2.4. Kafetaria (120 m2) Menyediakan Kebutuhan makan ringan /snack, rehat kopi, dengan best-view yang menarik bagi pengunjung. III.2.5. Restaurant (300 m2) Menyediakan restaurant yang lengkap untuk kebutuhan penghuni apartemen dan penduduk sekitar. III.2.6. Ruang Serba Guna (300m2) Menyediakan ruangan serbaguna yang dapat digunakan untuk Ruang seminar, Ruang Rapat Besar, Resepesi pernikahan, Panggung kecil, dan sebagainya. III.2.7. Mini Market (300 m2) Menyediakan kebutuhan rumah tangga yang sering diperlukan, makanan-minuman praktis, kebutuhan alat-alat kantor dan sekolah. III.2.8. Musholla (100m2) Sebagai tempat beribadah, dan dibutuhkan ruangan yang benar-benar privat.